Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjaga Puasa Ramadhan Tetap Bugar

By: Woro Merdekawati

Tidak terasa Ramadhan sudah berjalan lebih dari setengah jalan. Bagaimana puasa Anda? Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. Hal yang identik saat bulan puasa adalah  gencarnya  iklan sirup  di televisi maupun media informasi lainnya. Seolah-olah puasa tidak lengkap tanpa sirup yang dibuat aneka minuman seperti es buah, sop buah dan lain-lain.  Entah bagaimana anjuran berbuka puasa dengan yang manis-manis begitu melekat di benak sebagian umat Islam.  Ini tentu tidaklah tepat karena Rasulullah memberi tauladan berbuka puasa dengan makan tiga butir kurma dan jika tidak ada kurma maka dengan air.Kurma manis tetapi manisnya alami, makannya tidak berlebihan, kira-kira tiga butir kurma saja sudah cukup untuk mambatalkan puasa. Apakah minum sirup atau  minuman berbahan dasar gula untuk berbuka puasa salah?

Mungkin tidak salah jika menjadi menu berbuka asal tidak berlebihan Kebiasaan yang terjadi biasanya selain berbuka di awali makan kurma, kemudian dilanjutkan minum es buah , sncak seperti gorengan sebelum nantiya di akhiri dengan sepiring nasi dan lauknya. Puasa Ramadhan selain menjadi amal ibadah juga sebagai bagian dari tujuan puasa yakni pengendalian diri terhadap segala hal. Menahan lapar dan haus serta nafsu sepertinya hal yang mudah untuk diucapkan. Namun ketika sudah dalam taraf implementasi akan sulit. Setelah seharian menahan segala haus, lapar dan kemarahan batu ujian sesungguhnya adalah ketika beduk maghrib berkumandang penanda berbuka. Apakah Anda termasuk orang yang cepat-cepat mencomot makanan atau minuman, memakannya tergesa dan sebanyak-banyaknya? Mungkin cara berbuka seperti ini masih banyak terjadi pada anak-anak karena memang taraf mereka masih dalam taraf berlajar berpuasa. Tetapi bagi Anda yang sudah dewasa apalagi berusia tua masihkah kelakuan semacam ini dikerjakan? Mari pertanyakan pada diri masing-masing.

Tujuan utama  puasa ramadhan untuk beribadah meningkatkan iman dan takwa. Bonus yang diterima selain pundi-pundi pahala sebagai bekal menuju akhirat adalah tercapai tubuh yang sehat. Tetapi pada kenyataannya tidak semua mendapatkan bonus tersebut. Mungkin saja mereka yang sudah berpuasa ramadhan merasa sudah menjalankan puasa dengan baik, tetapi tubuh mereka tidak mendapatkan kondisi yang sehat. Banyak kasus hipertensi, gula darah naik, kholesterol naik, asam urat naik saat menjelang akhir ramadhan. Sungguh di sayangkan jika hal demikian terjadi. Semestinya sebagai umat Islam harus semakin cerdas, selektif dan benar-benar mengendalikan diri dalam memilih menu berbuka dan sahur agar bonus puasa ramadhan bisa dipetik. 

Memilah dan Memilih Menu Makanan

Mari browsing internet untuk mencari contoh menu selama puasa ramadhan. Banyak hal menarik saat Anda membaca satu persatu jenis masakan yang bisa dipilih untuk menu berbuka atau menu sahur. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dengan menu-menu harian saat tidak berpuasa, tetapi yang perlu diperhatikan adalah keberagaman makanan yang dipilih harus mencakup kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Pikirkan bahwa Anda berpuasa penuh selama sebulan, sementara Anda dituntut untuk tetap fit dalam performa kerja. Mungkin jika Anda ASN atau berkecimpung dalam pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak aktifitas fisik Anda dapat mengurangi prosentase sumber karbohidrat dan lemak dan sebaliknya menambahkan prosentase sumber protein, vitamin dan mineral. 
Kebutuhan akan sumber protein seperti daging, ayam, ikan, telur, kcang-kacangan harus selalu ada dalam menu. Untuk mengurangi kelebihan lemak sebaiknya kurangi teknik memasak dengan menggoreng. Anda bisa memasaknya dengan mengukus, memanggang, menyetup. Mungkin ini sulit karena orang Indonesia sangat menyukai gorengan dan segala macam makanan yang di goreng. Sudah menjadi rahasia umum kalau camilan gorengan adalah makanan berbuka yang paling banyak diburu orang, demikian juga dengan minuman dingin atau panas yang berasa manis bahkan sangat manis. Anda mungkin akan merasakan kelegaan yang luar biasa setelah mengunyah dan menelannya, tetapi bisa jadi setelah itu ada rasa penyesalan karena sudah makan makanan yang tidak berkualitas. Tahukah Anda bahwa makanan yang terlalu berminyak dan terlalu manis akan lebih banyak terdampar menjadi sampah dalam usus besar? Bayangkan jika Anda mengulanginya setiap berbuka dengan  menu seperti itu maka di akhir ramadhan Anda akan mendapati kenyataan berat badan Anda akan naik secara signifikan, tubuh merasa tidak nyaman karena mulai bermunculan gangguan kesehatan.
Dalam puasa ramadhan  butuh keseimbangan menu, dan itu hanya dapat Anda temukan dalam sedapnya menyantap sayur dan melahap buah-buahan. Jadikan buah-buahan dan sayuran sebagai menu utama berbuka dan sahur Anda. Ironisnya banyak buah-buahan dicampurkan dalam minuman yang sangat manis. Ini sangat sia-sia belaka. Buah hanya akan berkontribusi nyata pada kesehatan tubuh jika dimakan secara mandiri sebagai buah tanpa perlu diembel-embeli mayonais atau gula. Sediakan piring khusus untuk buah dan sayur Anda.  Tubuh Anda sangat tergantung pada hasrat Anda dalam menikmati makanan. Jika Anda membiasakan selalu mendahulukan protein, buah dan sayuran baru kemudian karbohidrat maka tubuh Anda akan tetap bugar hingga akhir bulan.
Lalu bagaimana jika Anda yang bekerja membutuhkan kekuatan fisik, puasa ramadhan bisa tetap dilaksanakan dengan mengonsumsi karbohidrat secara cukup, protein, vitamin dan mineral secara adekuat. Sumber karbohidrat bisa dari nasi, mi, umbi-umbian tergantung makanan pokok yang biasa Anda konsumsi sehari-hari. Anda juga harus mencukupi kebutuhan sumber protein, vitamin dan mineral Anda dengan jenis makanan yang sudah dijelaskan di atas.dengan teknik memasak yang mengurangi menggoreng. Sedangkan gula termasuk sumber karbohidrat maka tetap hati-hati dalam mengonsumsinya. 

Tetap Bugar di Akhir Ramadhan 

Setelah berpuasa penuh dengan pemilihan dan pemilahan makanan yang mengedepankan kesehatan maka tibalah di akhir Ramadhan. Tidak terasa sebulan penuh menikmati ibadah puasa tubuh tetap bugar, sehat dan tanpa keluhan. Muka berseri karena tujuan ibadah puasa ramadhan terpenuhi dengan meningkatnya iman takwa dan pengendalian hawa nafsu, dan bonus sehat bisa diraih. 
Harapan menjadi insan yang fitri kembali ke fitrah bersih putih tanpa noda dosa ditambah pembiasaan makan yang lebih sehat adalah harapan sesungguhnya muslim yang cerdas. Jangan sampai umat Islam menjadi olok-olok umat lain yang menganggap ibadah puasa hanya  rutinitas memindahkan jam makan saja, makan pagi makan siang dan makan sore dipindah menjadi makan sore , makan malam dan makan dini hari. 
Marilah menjadi umat yang cerdas yang menjalankan kewajiban ibadah tidak sekedar rutinitas kewajiban setiap ramadhan tetapi menjadi pembelajaran untuk lebih  bijaksana dalam mengonsumsi makanan agar kita tetap sehat sehingga dapat menjalankan ibadah lainnya tanpa hambatan. Menjadikan kebiasaan berbuka dan sahur yang baik lalu  mempraktekkannya di luar bulan ramadhan  . Bila hal itu bisa disiplin dilaksanakan maka kasus penyakit degeneratif akan berkurang dengan sendirinya.

Posting Komentar untuk "Menjaga Puasa Ramadhan Tetap Bugar"