Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anemia Pada Remaja Putri

 Oleh : Woro Merdekawati

   

Apa itu Anemia

Anemia adalah kodisi tubuh ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah yang seharusnya. Akibatnya orang yang mengalami anemia akan mudah jatuh sakit. Jika tidak ditangani dengan baik akan membahayakan kesehatannya. Mengapa?

Tugas sel darah merah  sebagai  distributor utama untuk menyalurkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh tubuh.

Aktor utama  sel darah merah dalam bekerja adalah  haemoglobin. Hemoglobin atau Hb adalah protein yang kaya zat besi yang ada di dalam sel darah merah.  Makanya tidak heran jika orang terkena anemia, umumnya karena hemoglobinnya rendah.

Macam-macam Anemia:

Ada beberapa jenis anemia yang perlu Anda ketahui, antara lain:

ü  Anemia akibat kekurangan zat besi (anemia gizi besi/AGB) : anemia ini paling banyak menjangkiti penderita, karena kekurangan asupan zat besi. Kelompok yang rentan terkena anemia zat besi adalah ibu hamil, bayi dan anak-anak, remaja putri, wanita

ü  Anemia akibat kekurangan vitamin B12 dan asam folat : terjadi karena kekurangan asupan makanan sumber vitamin B12 dan asam folat.

ü  Jenis anemia yang lain seperti anemia megaloblastic, anemia aplastik, anemia hemolitik, anemia sel sabit

Dalam artikel ini akan lebih fokus membahas anemia akibta kekurangan zat besi, karena paling banyak dialami oleh masyarakat.

Tanda-Tanda Anemia

Seseorang mengalami anemia dapat dikenali dari performanya yang nampak tidak sehat, ditandai: lemah, letih, lesu, pucat, mudah capek dan pusing

Hasil Cek Laboratorium

Untuk memperkuat dugaan seseorang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi maka harus melakukan tes darah di laboratorium.  

Berikut tabel yang menunjukkan kadar haemoglobin untuk menunjukkan diagnosa anemia berdasarkan hasil laboratoruium.

Kategori

Normal (mg/dl)

Anemia (mg/dl)

Ringan

Sedang

Berat

6-59 bulan

≥ 11

10 - 10,9

7 - 9,9

< 7

5-11 tahun

≥ 11,5

11 – 11,4

8 – 10,9

< 8

12-14 tahun

≥ 12

11 – 11,9

8 – 10,9

< 8

Wanita tidak hamil≥15 tahun

≥ 12

11 – 11,9

8 – 10,9

< 8

Wanita hamil

≥ 11

10 – 10,9

7 – 9,9

< 7

Laki-laki (≥15 tahun)

≥ 13

11 – 12,9

8 – 10,9

< 8

                     Sumber : WHO

Akibat Anemia

Ø  Mudah sakit-sakitan

Ø  Tidak bisa konsentrasi belajar yang menyebabkan menurunnya prestasi sekolah.

Ø  Akan menciptakan bom waktu karena wanita yang anemia akan berpotensi melahirkan anak yang anemia

Ø  Calon ibu yang anemia berpotensi menciptakan generasi stunting bagi anaknya kelak

Wanita  dan Anemia  Gizi Besi

Dibandingkan laki-laki, wanita lebih rentan mengalami anemia. Mengapa? Secara kodrati seorang wanita akan mengalami fase haid atau menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui.

Penanganan anemia harus menyeluruh meliputi seluruh siklus hidup manusia, mulai dari ibu hamil, ibu nifas, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, lansia.

Saat masa menstruasi wanita akan kehilangan banyak darah, mereka harus meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi dan dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah.

Selama kehamilan seorang wanita biasanya kadar Hb nya lebih rendah di bandingkan wanita yang tidak hamil. Faktor penyebabnya bisa karena kekurangan asupan zat besi mengingat ibu hamil harus berbagi makanan bersama janin yang dikandungnya, selain itu juga karena adanya penyakit tertentu lainnya. 

Remaja Putri dan Anemia Gizi Besi

Menurut WHO yang disebut remaja adalah mereka yang berusia antara 10-19 tahun, sementara menurut Kemenkes rentang usia remaja  yaitu mereka yang berusia 10-18 tahun.

Perhatian untuk menangani stunting  (bayi gagal tumbuh kembang ) harus dimulai dari hulu sampai hilir. Oleh karena itu sangat tepat apabila dalam fase remaja itulah proses penanganan stunting itu dimulai. Jangan sampai terjadi ‘kalah start’ lagi, bila dimulai dari ibu hamil apalagi setelah bayi dilahirkan.

Tentu ingat dengan keajaiban 1000 hari pertama kehidupan bayi dimulai, sejak dalam kandungan sampai dua tahun setelah dilahirkan.

Fase siklus hidup menuju 1000 hari pertama harus dimulai dari kualitas calon ibu jauh hari sebelum merencanakan kehamilan.  Di sinilah peran remaja putri menjadi subyek awal penanganan stunting, karena semuanya akan sia-sia jika penanganannya sudah kalah start duluan. 

Penyebab Anemia pada Remaja Putri

Anemia disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam banyak kasus, remaja putri lebih banyak mengalami anemia dibandingkan remaja putra.

Gaya hidup remaja sangat mempengaruhi asupan makanan sehari-hari. Banyak remaja putri takut kelihatan gemuk sehingga mengurangi makan dan melakukan diet yang kurang tepat bahkan ekstrim.

Gaya pergaulan remaja yang hanya ikut-ikutan tren dalam segala hal terutama makanan dan pakaian. Agar terlihat gaul dan modern remaja putri rela mengurangi makan makanan bergizi dan lebih memilih makanan kekinian yang kaya lemak dan rendah zat gizi esensial. 

Cara Mengatasi Anemia Remaja Putri

Ø  Pemberian tablet tambah darah

Ø  Saat ini program pemberian tablet tambah darah tidak hanya diberikan pada ibu hamil saja, tetapi sudah menyasar pada remaja putri, yakni pemberian tablet tambah darah ke sekolah-sekolah.

Ø  Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, buah-buahan terutama yang kaya citamin C.

Ø  Memperbaiki gaya hidup yang sehat dan mengurangi makanan junk food yang rendah kandungan gizinya.

Kasus anemia pada remaja putri seperti fenomena gunung es, sehingga perlu penanganan secara konsisten dan terus menerus. Kaum remaja adalah warga masyarakat yang memiliki karakteristik unik dan berbeda.

Remaja adalah manusia tanggung yang terjebak dalam dualisme keinginan, satu sisi ingin mandiri dan disebut dewasa, tetapi di sisi lainnya mereka masih anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Oleh karena itu pendekatan pada mereka harus lebih halus, membimbing tanpa menekan dan menggurui.




Posting Komentar untuk "Anemia Pada Remaja Putri"