Panduan Sehat: 10 Langkah Memilih Diet Yang Bisa Menjadi Gaya Hidup
Oleh : Woro Merdekawati
Dalam memlilih diet jangan sekedar ikut-ikutan
mumpung lagi ngetrend atau terpesona dengan keberhasilan selebritas yang sukses
dengan dietnya. Lalu seharusnya bagaimana?
Acuan pilihan suatu diet yang bertahan lama, syukur-syukur menjadi gaya hidup tidak mudah.
Setiap diet memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda mungkin sudah
tidak asing dengan diet food combining, diet OCD, diet keto, diet mayo, diet
golongan darah, diet karbo, diet rendah lemak dan sebagainya.
Apakah Anda sudah pernah mengikuti salah satu dari diet yang saya sebutkan di atas? Apakah Anda melakukannya secara konsisten hingga saat ini?
Panduan yang
Harus Menjadi Perhatian
Sering kali pelaku diet akan mengendurkan komitmen
setelah berat badannya sudah turun signifikan. Mereka kemudian sedikit demi
sedikit kembali ke setelan awal, makan sembarangan lagi, akhirnya berat badan
kembali naik bahkan mungkin lebih dari
berat badan sebelum diet dilakukan.
Oleh karena itu perlu langkah-langkah cerdas agar diet
yang dilakukan bisa berlangsung selamanya. Dalam artikel ini saya tidak akan
menyampaikan jenis-jenis diet apa saja. Tetapi saya mengajak Anda untuk lebih
memperhatikan hal-hal prinsip dalam diet. Mengapa? Karena setiap diet pasti
memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan tidak setiap orang cocok dengan diet
yang ada.
Berikut 10 langkah yang dapat dilakukan saat memutuskan
untuk memilih diet dan bisa menjadi gaya hidup:
1. Kenali tipe tubuh Anda. Apakah tipe tubuh Anda
termasuk endomorf, ektomorf atau mesomorf. Ini penting untuk Anda ketahui agar sejak awal Anda memahami
kondisi tubuh dan kendala yang mungkin akan dihadapi selama diet. Setiap orang tentu
saja memiliki tingkat kesulitan diet yang tidak sama.
Jika Anda bertipe endomorf kurangi makanan yang diproses terlalu
panjang, kurangi softdrink, kurangi daging merah, kurangi karbohidrat, kurangi
makanan yang dipanggang, kurangi produk susu yang kaya lemak. Sebaliknya perbanyak
buah-buahan dan sayuran segar, sumber protein seperti telur, ikan, ayam, produk
susu rendah lemak.
Jika Anda bertipe eksomorf yang memiliki
metabolisme tinggi maka pilihan diet dengan proporsi karbohidrat 45%, potein
55% dan lemak rendah 20%.
Sedangkan jika Anda bertipe mesomorf sebaiknya
memilih diet dengan komposisi karbohidrat 40%, protein 30% dan lemak 30%.
2. Kenalilah makanan yang Anda konsumsi. Anda tidak
sekedar makan tetapi harus tahu makanan apa yang dikonsumsi. Mulailah
meningkatkan pengetahuan tentang zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan
yang dikonsumsi sehari-hari.
3. Alangkah baiknya jika Anda membuat catatan semacam buku harian tentang
daftar makanan yang dihindari atau dikurangi dan makanan yang dapat dikonsumsi,
agar lama-lama akan hapal di luar kepala.
4.
Jangan pedulikan nama diet apa yang harus Anda
ikuti, bahkan kalau bisa Anda menciptakan diet Anda sendiri dengan tentu saja
tetap berkonsultasi dengan ahlinya. Yang penting Anda memahami prinsip diet
yang tidak menyimpang dari rambu-rambu kesehatan. Hindari diet ekstrim yang
hanya menyiksa diri. Ukurlah diri Anda jangan memaksakan diri apalagi tidak
melibatkan ahli gizi untuk berkonsultasi.
5. Perhatikan juga kondisi kesehatan Anda. Ini
penting agar Anda tidak mengalami kekurangan zat gizi tertentu akibat terlalu
bersemangat diet. Penuhi secara lengkap kebutuhan gizi tubuh Anda dengan
menyelaraskan kondisi kesehatan terkini.
6. Jangan lupa bahwa ketika Anda memutuskan untuk
berdiet ada konsekuensi jangka panjang yang harus dipegang yakni bertahan untuk
konsisten menjalankan. Oleh karena itu aturlah pola makan Anda dengan hati-hati
dan tidak tergesa ingin hasil secepatnya alias instan. Diet yang benar tidak
menawarkan hasil instan. Diet yang benar akan menuntun pelaku diet selalu sadar
dan paham makanan yang dipilihnya.
7. Diet adalah soal pengaturan pola makan, bukan
soal penghilangan bahan makanan tertentu dari isian piring makan Anda. Gunakan
bahan makanan subtitusi yang lebih sehat
tanpa mengurangi kenikmatan makan. Misalkan ganti minyak goreng dari minyak
sawit ke minyak goreng dari biji matahari, minyak kedelai atau minyak kelapa
dan sebagainya.
8. Diet dan olahraga adalah dua sisi mata uang yang
saling beririsan, saling mendukung dan membutuhkan. Saat Anda berolahraga tubuh
akan memperbaharui diri dengan cara mengeluarkan hormon endorphin yang memicu perasaan bahagia.
Jangan abaikan olahraga meski Anda sedang menjalani diet.
9.
Bersiaplah untuk merasakan perbedaan di awal
diet. Perubahan pola makan yang lebih tertata, teratur dan tercatat bukan saja
membuat Anda sedikit rewel dan repot saat harus menolak halus keinginan dari
nafsu makan yang masih menggoda. Bayangkan sebelum diet mungkin Anda dengan
seenaknya bisa mencomot gorengan tanpa
rasa bersalah, kini setelah Anda benar-benar mengatur pola makan , Anda akan
berpikir seribu kali untuk sembarangan mencomotnya. Keteraturan dan
kedisiplinan ini akan membuat Anda merasa lapar, jika itu terjadi bertahanlah,
minum air putih dan mencomot kudapan segar seperti buah apel atau rebusan
kacang tanah untuk menentramkan rasa lapar. Ini yang dinamakan adaptasi.
Kondisi beradaptasi dengan pola makan baru sekitar dua sampai tiga minggu.
Setelah itu Anda akan merasa biasa-biasa saja. Bahkan kalau sudah beradaptasi
dengan baik, akan akan makan dengan porsi lebih kecil dan tidak rakus lagi.
10.Kunci diet adalah
keanekaragaman makanan yang dikonsumsi dengan memperhatikan komposisi
karbohidrat, protein dan lemak serta menjadikan buah dan sayuran sebagai sumber
vitamin dan mineral yang tersedia secara adekuat.
Posting Komentar untuk "Panduan Sehat: 10 Langkah Memilih Diet Yang Bisa Menjadi Gaya Hidup "