Sudah Waktunya Diet, Jangan Tunda Lagi
Oleh : Woro Merdekawati
Saya
katakan ini untuk diri saya sendiri dan siapa saja yang ingin diet. Diet adalah
tentang bagaimana mengatur pola makan. Usia berapa yang tepat untuk diet?
Sebenarnya pertanyaan ini rancu dan ambigu jika dikaitkan dengan pengertian
diet itu sendiri yang berarti mengatur pola makan. Idealnya mengatur pola makan
itu selama hidup. Tetapi orang baru berpikir untuk diet ketika tubuhnya mulai
tidak nyaman karena gangguan kesehatan.
Kenali Tipe Tubuhmu
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering melihat perawakan orang berbeda-beda. Ada
yang gemuk, kurus dan ideal atau atletis. Beberapa faktor yang mempengaruhi
perawakan tubuh manusia adalah faktor genetik, nutrisi, hormon, stress,
penyakit kronis, lingkungan dan
aktifitas fisik.
Jika
bisa memilih manusia akan memilih perawakan yang ideal, karena enak dipandang
dan body goals (bentuk tubuh impian). Boleh-boleh saja memiliki body goals
tetapi harus realistis seperti apa tipe tubuh yang dianugerahkan. Seorang yang
memiliki “bakat” berperawakan kurus sangat sulit menjadi gemuk meskipun banyak
makan. Sebaliknya seorang yang memiliki “bakat” berperawakan gemuk sangat mudah
bertambah berat badannya meskipun hanya menambah sedikit porsi makannya. Ini
yang dinamakan tipe tubuh.
Secara
umum tipe tubuh manusia dibagi tiga yakni
endomorph, mesomorf dan ektomorf. Mari kita kupas satu demi satu.
·
Endomorf
adalah tipe tubuh yang memiliki banyak
lemak tubuh terutama di perut dan pinggul,
tetapi sedikit otot. Orang bertipe seperti ini cenderung mudah menambah
berat badan karena metabolismenya lambat. Diet yang cocok untuk tipe endomorf
adalah tinggi protein, kurangi lemak jenuh dan perbanyak lemak tak jenuh dan
rendah karbohidrat. Jenis olahraga yang direkomendasikan adalah olahraga kardio
ringan seperti jalan kaki atau jogging ringan secara rutin, erobik dan angkat
beban.
·
Ektomorf
adalah tubuh yang memiliki perawakan kurus, ramping, bahu sempit dan dada
datar, lengan dan kaki panjang dan metabolisme sangat cepat. Diet yang cocok
utntuk tipe ektomorf adalah makanan yang padat nutrisi yakni mengandung beragam
zat gizi makro dan mikro seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral dalam jumlah yang cukup.Jenis olahraga yang cocok untuk tipe ini adalah
olahraga yang bisa membuat massa otot dalam tubuh bertambah sehingga tubuh
menjadi lebih berisi, kencang dan berbentuk. Olahraga yang bisa dilakukan
adalah angkat beban, push up, squat. Sedangkan olahraga seperti jogging, lari,
berjalan, berenang tidak dianjurkan karena bisa membuat semakin kurus.
·
Mesomorf
adalah tubuh yang memiliki perawakan atletis, tinggi badan proporsional, bahu
lebar pinggang sempit, mudah membentuk otot, dan metabolisme cepat. Diet yang
yang cocok untuk tipe mesomorph adalah mengonsumsi makanan tinggi protein dan
rendah karbohidrat. Olahraga yang cocok antara lain angkat beban dan
kardio seperti jogging, lompat tali,
erobik.
Bagaimana Kondisi Ususmu?
Pernahkah
Anda memikirkan sistem pencernaan tubuh bekerja ketika akan melakukan diet? Ini
sangat penting Anda ketahui sebagai cara untuk lebih memahami bagaimana nasib makanan dan minuman yang diasup
bisa secara optimal terserap tubuh.
Setelah
mengalami proses pencernaan di lambung,
makanan akan masuk ke usus halus untuk proses penyerapan sebelum akhirnya
disalurkan ke seluruh tubuh. Sedangkan sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan
diserap tubuh akan disalurkan ke usus besar untuk kemudian menghasilkan
produksi terakhir berupa kotoran (feses).
Begitu
pentingnya fungsi usus dalam proses pencernaan makanan, juga memberikan andil
dalam kesuksesan diet Anda, oleh karena itu penting untuk memiliki usus yang
sehat. Menurut Dr.Hiromi Shynya dalam bukunya Revolusi Makan, inti kesehatan
usus terletak pada apa yang dimakan dan apa yang dibuang. Jika usus tidak bisa
bekerja dengan baik, metabolisme tubuh
tidak bisa berjalan dengan lancar, dan tentu akan menghambat diet Anda.
Beberapa
tanda yang mengindikasikan usus Anda bekerja dengan baik antara lain:
1. Buang air besar lancar atau tidak
sembelit.
2. Dalam kondisi normal frekuensi buang air
besar rata-rata sehari satu kali.
3. Kepadatan feses tidak terlalu keras dan
tidak terlalu cair.
4. Saat buang air besar tidak terasa sakit
5. Perut tidak terasa kembung
6. Frekuensi buang angin normal sekitar 20
sampai 25 kali sehari (sebagai tanda dari proses pencernaan sehat).
7. Kulit sehat. Jika usus Anda tidak sehat
bisa berimbas pada kulit kasar, mudah terserang alergi, jerawat dan eksim.
Agar
usus bekerja baik maka perlu memperbanyak mengonsumsi makanan mudah dicerna dan
kurangi atau hindari makanan yang sulit dicerna. Makanan apa saja yang mudah
dicerna dan makanan yang sulit dicerna?
Makanan
yang mudah dicerna dalam usus: buah-buahan, sayuran dan air.
Buah-buahan biasanya dikonsumsi dalam kondisi segar
(tidak dimasak). Buah-buahan kaya akan vitamin, mineral, serat dan enzim.
Sayuran yang masih mentah
(belum dimasak) juga kaya akan vitamin, mineral, serat dan enzim. Fungsi enzim pencernaan alami yang terdapat
pada buah dan sayuran mentah adalah membantu beban pekerjaan enzim dalam tubuh
manusia (akibat asupan makanan yang buruk) ,sehingga aktivitas lain dalam tubuh
tidak terganggu.
Meskipun
tidak semua orang bisa mengonsumsi sayuran mentah karena tidak tahan baunya
yang khas (langu), sayuran mentah bisa dijus dengan buah untuk menyamarkan bau
langu. Sayuran yang dimasak tetap memberikan kontribusi yang dibutuhkan tubuh.
Tomat yang dimasak akan lebih tinggi kandungan zat likopennya dan mudah diserap tubuh dibandingkan tomat
segar, meskipun vitamin C nya akan hilang karena proses pemanasan.
Air bukan makanan tetapi memiliki fungsi
yang luar biasa dalam proses pencernaan. Tidak sekedar melarutkan makanan,
mengangkut zat makanan dari satu jaringan ke jaringan lain, juga mengangkut
sisa metabolisme dari jaringan ke sistem ekskresi. Maka air dapat disejajarkan
dengan buah dan sayuran dalam fungsinya dalam pencernaan dalam usus.
Sedangkan
makanan yang sulit dicerna dalam
usus: Produk hewani dan olahan susu;
roti dan mie yang terbuat dari tepung putih; kue dan makanan yang banyak
mengandung gula putih; makanan yang mengandung banyak minyak (gorengan).
Berapa
kali dalam sehari Anda mengonsumsi makanan yang sulit dicerna dalam usus? Pola
makan kita sudah terbiasa mengawali hari dengan mengonsumsi makanan yang
memberatkan kerja usus. Sejak jam sarapan dimulai sudah disuguhi dengan aneka
menu menggoda seperti sate ayam lontong, nasi goreng, nasi kuning, mie goreng,
sandwich, segelas susu, segelas teh manis dan sebagainya. Belum lagi nanti
ketika menikmati kudapan atau snack pasti memilih keripik, gorengan, kue manis,
coklat dan sebagainya. Tidak kalah menggoda saat menutup hari dengan makan sore
atau makan malam aneka sate di angkringan, atau menikmati sedapnya mie kuah,
penyetan, pecel lele, steak, dan sebagainya. Belum lagi minuman ringan yang
sering menemani selalu sarat rasa manis.
Makanan
tersebut bukannya sama sekali tidak boleh dikonsumsi, tetapi sebaiknya
frekuensi dan porsinya dikurangi. Mengapa? Karena makanan yang dimasak dalam
proses pemanasannya yang sangat tinggi
akan menurunkan nilai gizi seperti vitamin, mineral, serat dan zat-zat fitonutrien (zat aktif yang dalam
tumbuhan dan buah-buahan yang memberi efek bagus untuk kesehatan). Maka jika Anda makan penyetan atau pecel
lele jangan singkirkan lalapannya. Kalau bisa minta dilebihkan lalapan
segarnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan
Zat Gizi
Saat
Anda makan pernahkah membayangkan kalau semua zat gizi dalam makanan tersebut akan terserap seluruhnya
oleh tubuh? Dalam kenyataannya tidak semua
zat gizi dalam makanan dapat terserap semua. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi. Berikut ini faktor yang mempengaruhi penyerapan zat gizi:
1.
Beberapa
makanan tidak bisa dimakan bersamaan karena memiliki sifat menghambat penyerapan zat gizi lain. Contohnya
: Saat mengonsumsi makanan sumber zat
besi jangan bersamaan dengan mengonsumsi makanan sumber kalsium karena makanan
sumber kalsium akan menghambat penyerapan makanan sumber zat besi.
2.
Sementara
ada makanan justru akan terserap lebih bagus bila di makan secara bersamaan.
Contohnya : Saat mengonsumsi makanan sumber zat besi sebaiknya bersamaan dengan
makanan sumber vitamin C, karena makanan sumber vitamin C akan membantu
penyerapa zat besi dalam tubuh.
3.
Antar
zat gizi ternyata juga memiliki sifat kompetisi, saling bersaing untuk bisa
diserap lebih banyak dalam tubuh. Hal ini tentunya akan mengurangi tingkat
penyerapan zat gizi dalam tubuh. Contohnya: Zat gizi seperti zinc dan tembaga
akan saling bersaing untuk diserap dalam
usus. Jika lebih banyak zinc, maka tembaga akan kalah bersaing sehingga potensi
kekurangan tembaga bisa terjadi.
4.
Tidak
semua makanan sumber zat besi bisa terserap sama baiknya. Zat besi yang berasal
dari makanan nabati tidak akan terserap sebaik
makanan hewani. Mengapa? Karena zat besi memiliki dua bentuk. Bentuk pertama
adalah zat besi heme yang berasal dari hewani seperti daging merah, ikan,
telur, unggas, yang mudah diserap oleh
tubuh. Sementara bentuk kedua adalah zat besi nonheme yang berasal dari sumber
nabati seperti kacang-kacangan, sayuran hijau atau biji-bijian, tidak mudah
terserap oleh tubuh sehingga membutuhkan zat gizi lain seperti vitamin C agar
mudah terserap tubuh.
5.
Kondisi
kesehatan baik fisik maupun mental juga mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam
tubuh. Beberapa penyakit seperti TBC, infeksi saluran cerna, depresi, stres,
oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kesehatan raga maupun jiwa.
6.
Beberapa
zat anti gizi yang terdapat dalam makanan juga bisa menghambat penyerapan. Contohnya: oxalate yang terdapat dalam
sayuran hijau daun bisa menghambat penyerapan kalsium. Asam fitat yang ditemukan
dalam biji-bijian dan kacang-kacangan bisa mengurangi penyerapan zat besi, zinc,
magnesium dan kalisum. Lektin terdapat dalam semua tanaman pangan utamanya
biji-bijian dan kacang-kacangan, dapat mengganggu penyerapan nutrisi. Inhibitor
protease yang banyak terdapat dalam biji-bijian dan kacang-kacangan dapat
mengganggu penyerapan protein dengan menghambat enzim pencernaan. Glukosinolat
dan goitrogen terdapat pada sayuran seperti brokoli, kobis, kangkung, dapat
mencegah penyerapan iodium. Untunglah zat anti gizi tersebut bisa dikurangi
dengan cara merendam, membiarkan hingga bertunas (kecambah), merebus dan
fermentasi.
Banyak Jalan Menuju Roma:
Banyak Cara untuk Diet, Silakan Pilih Mana
Setelah
mengetahui faktor yang mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam tubuh, Anda bisa
memikirkan diet seperti apa yang ingin dipakai. Banyak jalan menuju Roma
demikian juga banyak cara untuk memilih diet yang cocok dengan gaya dan
kepribadian Anda. Ini penting karena seperti telah disinggung dari awal bahwa
proses diet tidak bisa dilakukan secara sporadis (tidak tentu atau kadangkala).
Ketika
membicarakan diet adalah tentang bagaimana mengatur pola makan tepat dan sehat,
yang konsisten, memiliki daya tahan cukup lama (kalau bisa selamanya),
menyenangkan dan bisa ditularkan ke orang lain sebagai bagian dari kampanye
pola makan yang sehat.
Jangan
memikirkan diet hanya ketika sedang sakit atau ingin mencoba baju baru idaman.
Lakukan diet ketika tubuh sudah mulai tidak nyaman lagi memakai baju yang mulai
kekecilan, mudah stres, sering mengeluh sakit, perut kembung dan susah
konsentrasi.
Banyak
pilihan diet. Pilihlah diet yang menurut Anda cocok dan bisa dijalani selama
mungkin. Jadikan gaya hidup yang keren tanpa Anda merasa terkungkung
kemerdekaannya dalam memilih makanan.
Pikirkan
dahulu bagaimana agar usus Anda sehat dulu. Ingat bukan dengan ciri-ciri usus
yang sehat? Jika lupa scroll ke atas lagi untuk membaca lagi ciri-ciri usus
yang sehat.
Mengapa
kesehatan usus sangat penting? Pernah mencoba diet tetapi merasa gagal? Sudah capek-capek
mengurangi segala macam makanan tetapi berat badan tidak turun-turun juga. Itu
karena Anda belum membereskan dulu problem utamanya, yakni masih banyak sampah
yang bersembunyi dalam usus Anda.
Bagaimana
cara membereskan sampah tersebut? Sebagai langkah awal sebuah diet adalah
melakukan detoksifikasi yakni proses
untuk menghilangkan racun dan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Detoksifikasi di usus adalah cara membersihkan usus dari sampah sisa makanan yang
tidak terserap tubuh. Sampah makanan yang menempel di usus besar akan mempersulit misi diet yang sedang Anda
jalani. Banyak cara untuk mendetok usus: memperbanyak konsumsi buah-buahan dan
sayuran segar, minum air putih hangat yang optimal, adalah cara termudah yang
bisa dilakukan.
Dalam
masa detoksifikasi tersebut usahakan untuk mulai mengurangi makanan yang
mengandung lemak dan gula tinggi. Kurangi golongan karbohidrat sederhana, nasi,
mie dan roti. Untuk sumber tenaga Anda bisa menambah umbi-umbian dan
biji-bijian yang di rebus atau dikukus.
Gaya Hidup Sepanjang Masa
Musuh
terbesar untuk tetap menegakkan semangat diet adalah rendahnya komitmen untuk
terus menjaga pola makan yang benar. Sekali Anda melanggar, tidak merasa
bersalah telah melanggar komitmen, godaan undangan makan dari teman dan kolega,
suasana hati yang naik turun (emosi tidak stabil), merasa sudah cukup puas
dengan kondisi tubuh saat itu (diet), membuat pelanggaran kecil demi
pelanggaran kecil dilakukan.
Ibarat
hujan sehari mampu membasahi kemarau setahun, demikian juga jika Anda tidak
komitmen untuk selalu menjada pola makan Anda. Bagi Anda yang memiliki tipe
tubuh endomorf yang begitu sulit
menurunkan berat badan tetapi begitu mudah menaikkannya, maka perlu Anda sadari
bahwa komitmen untuk terus menjaga pola makan dengan menambah proporsi makanan
yang bersahabat dengan usus dan mengurangi makanan yang hanya akan menjadi
sampah di usus harus terus dilakukan.
Begitu
pula bagi Anda yang memiliki tipe tubuh mesomorf dan ektomorf, meski diet
terlihat begitu mudah bagi Anda, tetapi pilihan makanan yang tidak bijak juga
akan menjebak Anda ke dalam kondisi kesehatan yang tidak menguntungkan.
Intinya, diet bukan untuk sekelompok orang tetapi untuk semua orang yang
mengidamkan tubuh dan jiwa yang sehat.
Hal
yang tidak kalah penting dan harus menjadi bagian dalam memperbaharui gaya hidup Anda adalah olahraga. Ambil dan
pilihlah salah satu jenis olahraga yang Anda sukai dan cocok dengan tipe tubuh Anda. Olahraga sangat banyak
manfaatnya bagi tubuh seperti meningkatkan kebugaran, membantu suasana hati
tetap fresh (anti galau), mengontrol kadar gula dalam darah, membantu
meningkatkan metabolisme tubuh dengan meningkatkan pembakaran kalori dan
mempercepat laju metabolisme basal, menjaga tekanan darah tetap stabil,
mengurangi resiko osteoporosis, mencegah penyakit jantung, stroke dan
sebagainya.
Jadi tunggu apa lagi, marilah segera mengatur pola makan yang baik. Jangan menunggu sampai gangguan kesehatan datang baru Anda memulainya.
Posting Komentar untuk "Sudah Waktunya Diet, Jangan Tunda Lagi"