10 Langkah Cerdas Mengatasi Diabetes Mellitus Agar Gula Darah Stabil dan Tidak Komplikasi
Oleh: Woro Merdekawati
Diabetes Mellitus salah satu penyakit yang jumlahnya kian
banyak. Penyakit Diabetes Mellitus sudah menjadi isu global dan menjadi keprihatinan
bersama. Dalam laporan terakhir tahun 2024
menurut International Diabetes Federation (IDF) tercatat sekitar 589
juta orang dewasa di seluruh dunia menderita diabetes mellitus.
Sementara itu masih
menurut IDF, Indonesia termasuk dalam 5
besar negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus tertinggi di dunia. Jumlah
penderita diabetes mellitus di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Sebagai gambaran saja pada tahun 2000 dilaporkan sebanyak 5,7 juta orang dewasa
Indonesia mengidap diabetes mellitus, dan melonjak drastis menjadi 20,4 juta
pada tahun 2024.
Bukan upaya untuk menakut-nakuti, tetapi artikel ini disusun
untuk menjadi bahan instropeksi diri bagaimana pergerakan kasus diabetes
mellitus ini telah menggerogoti lingkungan sekitar. Silakan Anda untuk
mengamati berapa kasus diabetes mellitus yang terjadi pada lingkungan Anda atau
bahkan menjangkiti orang-orang yang Anda kenal baik.
Upaya pencegahan adalah hal utama yang wajib dilakukan,
tetapi jika sudah terlanjur menjangkiti maka tidak ada upaya lain selain
mengambil langkah konkrit dan cerdas untuk mengatasi diabetes mellitus.
Langkah-Langkah Mengatasi Diabetes Melitus
Upaya
mengatasi diabetes tidak bisa dilakukan secara instan. Mengapa? Diabetes mellitus
adalah penyakit yang berkaitan dengan siklus hidup manusia. Ada faktor gen atau
keturunan yang menyumbangkan angka penderita, selain faktor gaya hidup.
Mengatasi diabetes tidak bisa sepotong-sepotong agar hasilnya bisa optimal. Hal
lain yang ditakuti penderita diabetes adalah komplikasi yang bisa terjadi.
Berikut langkah-langkah untuk mengatasi diabetes mellitus:
1. Menjaga Pola
Makan Sehat dan Tepat
·
Pola makan menjadi faktor utama dalam mengatasi
diabetes mellitus. Dalam beberapa kasus penderita diabetes mencoba menghindari
hampir semua makanan karena takut
kalau makan nanti gula darahnya naik dan
bingung makanan seperti apa yang
seharusnya dimakan. Hal ini justru malah memperparah penyakitnya.
· Jadi pola makan seperti apa yang dianjurkan
untuk penderita diabetes? Tentunya pola makan yang mengindahkan 3 J + 1D yakni patuhi jam
makan, perhatikan jumlah makanan,
seleksi jenis makanan dan Disiplin mematuhi 3J.
· Pilih makanan yang mengandung indeks glikemik (IG) yang rendah.
Penderita diabetes harus paham tentang IG
pada makanan. Contoh makanan yang IG nya rendah antara lain: beras merah,
roti gandum, bihun, apel,alpukat, jeruk, kacang-kacangan, dan lain-lain. Makanan
yang IG nya tinggi antara lain :
nasi putih, roti putih, biscuit, dan lain-lain.
2. Olahraga
yang Teratur
·
Tidak malas gerak dan rajin olahraga merupakan
pilar penting untuk mengatasi diabetes mellitus. Olahraga ringan seperti jalan
kaki, renang, yoga, bisa menjadi pilihan utama. Sesuaikan dengan kemampuan
fisik Anda.
·
Keuntungan olahraga adalah kemampuan tubuh
mengeluarkan hormone rasa senang seperti dopamine sehingga dapat mengurangi
stres. Selain itu olahraga mampu membantu proses metabolisme tubuh dan bisa
menjaga berat badan.
·
Olahraga menjadi sarana relaksasi otot ,pikiran
dan memperluas ruang jiwa agar senantiasa bersyukur sehingga Anda mampu
menjalani diabetes tanpa beban yang berarti. Lakukan olahraga 30 menit per hari
sudah cukup.
3. Menjaga Berat Badan
·
Orang yang obesitas atau kegemukan berisiko
menderita diabetes tipe 2. Kegemukan menyebabkan tubuh kesulitan menggunakan
insulin secara efektif sehingga yang terjadi insulin mengalami resistensi dan
akhirnya merusak fungsi pankreas.
·
Untuk mengetahui berat badan ideal bisa
menggunakan rumus Broca (TB-100)-((TB-100) x 10% untuk laki-laki; sedang untuk
wanita (TB-100)-(TB-100)x15%. Bisa juga
menggunakan rumus BMI (Body Mass Index) dengan rumus BB (kg)/TB2 (m).
Untuk
melihat Anda termasuk kurus, normal atau gemuk dapat melihat pada tabel BMI
sebagai berikut :
Nilai
BMI |
Kategori |
< 17,0 |
Kurus tingkat berat |
17,0 – 18,4 |
Kurus tingkat ringan |
18,5 – 25,0 |
Normal |
25,1 – 27,0 |
Gemuk tingkat ringan |
>27 |
Gemuk tingkat berat |
Sumber :Kemenkes RI
·
Bila berat badan sudah terlanjur gemuk maka perlu
usaha sungguh-sungguh untuk menurunkan, sebelum diabetes terlanjur datang.
Mengurangi asupan karbohidrat sederhana seperti makanan dan minuman manis dan makanan
tinggi lemak jenuh, perbanyak makan makanan berserat tinggi seperti buah dan
sayuran.
4. Memantau
Gula Darah Secara Teratur
·
Pemantauan gula darah ada beberapa macam: tes
gula darah sewaktu (GDS), tes gula darah puasa (GDP), tes toleransi glukkosa
oral (TTGO), Tes HbA1c, tes gula darah pasca makan dan tes gula darah dengan
alat glukometer (mandiri).
·
Memantau kadar gula darah secara teratur sangat membantu
mengatasi diabetes. Anda bisa melakukan tes gula darah di layanan kesehatan atau
bisa juga melakukan tes secara mandiri, hanya saja tes mandiri ini mempunyai
keterbatasan hanya memberi hasil sesaat, tidak menggambarkan rata-rata jangka
panjang seperti tes HbA1c dan harus sering dilakukan agar dapat pola data yang
jelas.
·
Keuntungan adanya alat untuk memantau gula darah adalah Anda mempunyai “Petugas Pengawas”
yang secara tidak langsung akan memberi Anda peringatan dini jika gula darah naik
atau malah turun. Anda juga bisa menganalisis segera mengapa gula darah bisa
naik atau turun, sehingga dapat lebih berhati-hati untuk menghindari hal-hal
yang menyebabkan gula darah tidak stabil.
5. Minum
Obat Sesuai Resep Dokter
·
Minum obat secara teratur merupakan bagian dari
disiplin diri. Terkadang selain obat kimia, Anda mungkin memiliki obat-obat
herbal sebagai alternative pengobatan. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya, agar tidak menimbulkan efek samping
yang berbahaya jika dikonsumsi.
·
Penderita diabetes tipe 1 menggunakan suntik insulin
karena pankreas telah mengalami kerusakan sehingga tidak bisa memproduksi
insulin.
·
Penderita diabetes tipe 2 mengonsumsi obat oral,
karena tubuh masih mampu memproduksi insulin tapi jumlahnya tidak cukup atau
sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik (resisten).
6. Manajemen
Stres Dengan Baik
·
Hal yang sering dialami penderita diabetes adalah
tekanan mental berkepanjangan akibat tidak bisa menerima diri menderita diabetes.
Rasa takut dan cemas justru akan memperburuk keadaan, sehingga bisa saja terjadi komplikasi.
·
Beberapa tahun yang lalu ada seorang teman saya , dia wanita yang sangat energik dalam
beraktifitas, masih muda, karier bagus, tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat
beberapa hari di rumah sakit. Hasil diagnosa menyatakan kalau dia terkena
diabetes. Teman saya itu langsung syock berat, menangis meraung-raung, merasa Tuhan
tidak adil telah memilihnya untuk sakit diabetes. Dia mempertanyakan mengapa
dari saudara-saudaranya akhirnya dia yang mewarisi penyakit dari ayahnya yang
meninggal akibat diabetes. Ini merupakan gambaran betapa mengantisipasi sejak
dini risiko diabetes lewat jalur warisan itu sangat penting dan yang pasti
mengelola stres itu yang utama.
·
Siapa saja bisa terkena diabetes, bukan hanya
monopoli karena keturunan. Justru sesama anggota keluarga yang orang tuanya
diabetes memiliki kewaspadaan dini agar tidak terkena diabetes dengan menjaga
pola makan dan gaya hidup.
7. Tidur
yang Cukup
·
Tidur yang cukup sangat penting untuk meningkatkan
sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga gula darah bisa masuk sel lebih
baik. Sebaliknya, jika kurang tidur, tubuh jadi resisten terhadap insulin sehingga
gula darah naik.
·
Kurang tidur membuat hormon kortisol naik.
Kortisol akan membuat hati melepas lebih banyak gula ke darah sehingga risiko
penyakit diabetes akan meningkat.
·
Orang yang kurang tidur cenderung “nyari-nyari
makanan” di tengah malam, akibatnya berat badan bisa naik (gemuk). Kelebihan berat
badan akan berisiko terkena diabetes.
8. Minum Air putih yang Banyak
·
Minum air putih yang banyak bisa membantu
mengeluarkan kelebihan gula lewat urin. Ginjal akan bekerja keras untuk membuang
kelebihan gula ketika gula darah tinggi. Kalau tubuh cukup cairan proses ini
akan berjalan lancar sehingga gula darah akan turun.
·
Minum air putih yang banyak akan membantu mengurangi
risiko komplikasi ginjal. Ginjal adalah organ yang menyaring gula darah
berlebih. Dengan cukup air, ginjal tidak akan terbebani terlalu berat sehingga
lebih terlindung dari kerusakan.
·
Minum air putih yang banyak akan membuat perut terasa
lebih kenyang sehingga tidak tergoda untuk makan lebih banyak.
9. Memeriksakan
Kesehatan Secara Berkala
·
Penderita diabetes tidak boleh malas untuk
memeriksakan diri secara berkala ke rumah sakit atau layanan kesehatan yang
dipercaya.
·
Penyakit diabetes rawan mengalami komplikasi
yang menyerang organ jantung, ginjal, mata, saraf, sehingga pemeriksaan
kesehatan secara berkala itu sangat penting.
10. Dukungan Keluarga dan Edukasi Diri
·
Rasa empati dan simpati dari keluarga adalah
obat utama yang akan menyemangati penderita diabetes. Keluarga harus memahami apa
itu diabetes dan bagaimana menanganinya.
·
Bentuk perhatian bisa berupa menyediakan menu
rumah yang ramah penderita diabetes. Penderita diabetes masih bisa menyantap
makanan yang dimasak untuk anggota keluarga lainnya, hanya saja untuk beberapa
hal memang sangat dibatasi seperti gula dan lemak jenuh.
·
Penderita diabetes harus membuka diri untuk
belajar tentang bagaimana tatalaksana menghadapi penyakit diabetes. Edukasi
diri itu sangat penting, jangan terpaku dan pasif menerima penyakit.
Penyakit diabetes mellitus bisa dikendalikan dengan 10 langkah utama : menjaga pola makan, olahraga yang teratur, menjaga berat badan, memantau gula darah, minum obat sesuai resep dokter, manajemen stes, tidur yang cukup, minum air putih yang banyak, memeriksa kesehatan berkala dan dukungan keluarga. Faktor kunci adalah disiplin diri untuk menjalani 10 langkah tersebut, agar penderita diabetes tetap bisa melakukan aktifitas secara baik, sehat dan berkualitas.
Posting Komentar untuk "10 Langkah Cerdas Mengatasi Diabetes Mellitus Agar Gula Darah Stabil dan Tidak Komplikasi"