Mengulik Kepribadian Orang Ditinjau dari Kesukaan Makan
Oleh : Woro Merdekawati
Pernahkah Anda berpikir bahwa selera makan orang
itu bisa menggambarkan kepribadiannya?
Saya sendiri awalnya tidak mempedulikan hal seperti itu, tapi akhir-akhir ini
saya amati beberapa teman saya yang menyukai makanan pedas memiliki kepribadian
yang berbeda dengan teman saya yang menyukai makanan manis, begitu pula teman
saya yang suka banget gurih-gurih. Apakah hal itu saling terkait antara
kepribadian dan pilihan makan? Rasa penasaran itu membuat saya ingin mengulik
lebih dalam bagaimana makanan bisa mencerminkan orang yang memakannya.
Makanan bukan sekedar sumber energi. Lebih dari
itu, apa yang dipilih untuk dimakan ternyata bisa mengungkapkan banyak hal
tentang diri kita. Ada yang tidak makan tanpa sambal, sehari tidak makan cabe
saja rasanya ada yang kurang. Bahkan, untuk makan sebiji risoles saja bisa
menghabiskan 5 buah cabe. Lain lagi cerita orang yang suka manis-manis. Sarapan
ditemani segelas teh manis, sebelum makan siang kudapannya kue brownis, makan
siang menunya nasi sayur lauk lengkap minumnya es teh manis, sorenya makan
kudapan martabak manis dan makan malamnya ditutup dengan semangkuk wedang ronde
yang notabene manis banget.
Nah, artikel ini akan membahas lebih dalam
bagaimana selera makan berhubungan dengan karakter, mulai dari rasa favorit,
jenis makanan, hingga cara seseorang menyantap hidangannya.
Psikologi: Hubungan Makanan dan Kepribadian
Makan adalah kebutuhan dasar makhluk hidup,
termasuk tentu saja manusia. Sejak dalam kandungan janin sudah belajar makan
melalui plasenta. Janin tidak bisa menolak apalagi request jenis makanan yang
akan di makan. Dari dalam Rahim janin mengenal, belajar, mendeteksi makanan
yang dimakan ibunya. Ibu yang pemilih makanan cenderung melahirkan anak yang
suka milih-milih makanan, sebaliknya ibu yang makan apa saja cenderung memiliki
anak yang suka makan apa saja. Jadi perilaku makan sudah terbangun sejak awal
hidup seorang manusia.
Ilmu psikologi makanan atau food psychology mempelajari hubungan antara preferensi makan dan aspek kepribadian. Menurut para
pakar, selera makan dipengaruhi oleh faktor biologis, budaya hingga pengalaman
masa kecil.
Menghubungkan perilaku makan dengan ilmu psikologi
memang sudah tepat. Lihat saja banyak kok orang yang lagi sedih larinya ke
makanan atau minuman. Entah makan dan minum banyak atau malah mogok makan.
Setidaknya dengan menggunakan pendekatan ilmu psikologi ada upaya untuk
memahami mengapa si A makannya begini atau si B makannya begitu.
Ada hubungan istimewa antara manusia dan makanan
yang dimakannya. Hubungan ini terkesan
pribadi, orang lain tidak bisa masuk untuk merecoki. Sekedar masukan bisa saja
diberikan, tetapi kalau sudah menjadi perilaku maka suatu saat akan kembali ke
selera asal.
Kebiasaan makan tidak lepas dari faktor budaya dan
lingkungan tempat tinggal. Budaya makan orang Indonesia tentu saja mempunyai
perbedaan dengan orang Eropa, China, India dan belahan dunia lain. Orang yang
tinggal di pegunungan yang akrab dengan ladang, alam bebas, sungai dan hutan,
pilihan makannya lebih condong makanan alami, sedangkan orang yang tinggal di
kota cenderung akrab dengan makanan olahan dan cepat saji.
Kepribadian Berdasarkan Rasa Kesukaan
Pecinta pedas : Si Pemberani yang Ekspresif
Mereka yang gemar cabai atau sambal : biasanya Suka tantangan dan hal baru, berani mengambil risiko, terkesan spontan dan penuh energi, tidak monoton.
Pecinta manis : Sosok hangat dan penyayang
Penggemar makanan manis sering kali: Ramah dan hangat, mudah bergaul serta menyenangkan, menghargai kenyamanan dan kebersamaan.
Pecinta makanan Asin : Orangnya perfeksionis
tapi realistis
Penyuka makanan asin umumnya: Realistis dan praktis, kadang perfeksionis, cenderung rasional dalam mengambil keputusan.
Pecinta Asam: jiwanya kreatif banget dan
suka berpetualang
Orang yang suka makanan asam biasanya : Kreatif dan penuh ide segar, berani mencoba hal baru, punya jiwa petualang.
Pecinta Gurih : orang ini menyukai hal-hal
yang seimbang dan teratur
Penyuka makanan gurih identik dengan: Penikmat hidup yang stabil, menghargai kualitas dan detail, sering menjadi sosok yang menyenangkan di lingkungannya.
Kepribadian Berdasarkan Jenis Makanan Favorit
Pecinta sayuran dan buah : peduli kesehatan dan gaya hidup seimbang; lumayan disiplin dalam menjaga pola hidupnya; lebih tenang dan sabar dalam menghadapi masalah hidup.
Daging dan Protein : ambisius, penuh energi; suka persaingan sehat; terkadang keras kepala, tapi punya jiwa kepemimpinan.
Makanan Cepat Saji : fleksibel, praktis dan easy going; tidak suka ribet; kadang kurang sabaran.
Makanan Tradisional: menghargai budaya, loyal, rendah hati; lebih suka keaslian daripada tren sesaat.
Makanan Modern/Fusion : mudah beradaptasi dengan perubahan; terbuka dengan tren baru; suka eksplorasi, inovatif fan mempunyai jiwa petualang.
Fakta Tambahan: Cara Makan Juga Menggambarkan Kepribadian
Fakta lain, ternyata cara makan juga bisa menggambarkan
kepribadian seseorang, tidak hanya apa yang dimakan. Kalau kita amati ada orang
yang kalau makan cepat-cepat, ada yang pelan-pelan, ada yang gemar sekali
memburu tempat kuliner baru, ada yang senang banget makan nasi kotak, bahkan
ada orang yang tidak bosan-bosan makan makanan tertentu.
Makan
cepat :
· Menggambarkan
energi, aktif, tapi kadang terburu-buru.
Makan perlahan :
· Menunjukkan
perfeksionis, teliti, penyabar.
Suka mencoba menu baru :
· Orangnya
kreatif, petualang, terbuka dengan perubahan.
Suka makan nasi kotak :
· Ada lho
orang yang suka banget makan nasi kotak.
Orang yang seperti itu memiliki tipikal praktis dan efisien, terorganisir,
flesksibel dan mudah beradaptasi, hemat dan realistis, sosial dan kolektif.
Setia dengan makanan favorit :
· Konsisten,loyal, cenderung stabil.
Suka Makan Sendiri :
· Memiliki jiwa independen, mandiri, introvert, pemalu.
Suka berbagi makanan :
· Orang yang seperti ini sudah pasti dermawan dan peduli orang lain.
Makanan Favorit dan Karakter Seseorang
Era media sosial seperti sekarang ini, tren makanan
bisa ikut mempengaruhi cara orang menampilkan dirinya. Misalnya, sekarang ini
banyak orang yang hobi berbagi foto kegiatan makan (bukan berbagi makanan tapi
hanya berbagi foto). Orang yang suka berbagi foto makanan kekinian cenderung memiliki
jiwa ekspresif dan senang menjadi bagian dari tren.
Tapi, dalam beberapa kejadian, hal semacam ini
memiliki efek positif dan negatif. Dampak positifnya adalah membagikan foto
makanan dan kebahagiaan saat makan bisa menularkan aura positif bagi penonton
yang menyukainya. Sebaliknya bisa menjadi bumerang karena bisa memancing rasa
iri, dengki, dan muak melihat gaya pamer alias flexing makanan. Ada lho orang
yang merasa gerah dan jengkel melihat teman atau tetangga yang hanya gemar
pamer foto makanan. Mungkin dalam hati orang yang jengkel ini bilang: kok aku tidak diajak makan sih? He…he…
Sementara itu, mereka yang memilih makanan
sederhana tanpa banyak publikasi
cenderung rendah hati dan apa adanya.
Jadi preferensi orang dalam memilih makanan bisa lho menjadi saah satu cara
mengekspresikan identitas dirinya.
Walaupun sangat menarik untuk diulik, hubungan
antara makanan dan kepribadian tidak sepenuhnya bisa dijadikan tolok ukur
mutlak menggambarkan karakter seseorang, tetapi cukup menarik untuk
menjadikannya bahan referensi dan refleksi.
Banyak faktor yang mempengaruhi pola makan,
seperti kondisi sosial, ekonomi, kesehatan hingga budaya. Tetapi makanan adalah bagian dari identitas
kita. Makanan apa yang dipilih, bagaimana cara menyantapnya, bahkan cara
membagi makanan bisa mengungkapkan siapa kita. Sebagai penutup artikel ini, ijinkan
saya bertanya: Setujukah Anda bahwa makanan bisa menjadi pintu gerbang untuk
mengetahui kepribadian orang? Bagaimana dengan Anda, apakah pilihan makanan
yang selama ini disantap sudah mencerminkan siapa dirimu?
Posting Komentar untuk "Mengulik Kepribadian Orang Ditinjau dari Kesukaan Makan"