Resep Rahasia Tetap Awet Muda dan Produktif : Cukup Sederhana dan Murah!

 Oleh : Woro Merdekawati

Jika ada resep agar bisa awet muda pasti banyak orang yang ingin meminumnya. Awet muda itu sebuah anugerah, apalagi jika awet muda plus tetap produktif berkarya. Banyak orang berduit melakukan berbagai cara agar tetap tampil muda, seperti oplas sampai menghabiskan ratusan bahkan milyaran rupiah.

Bagi yang duitnya agak banyak melakukan perawatan ke profesional. Pergi ke salon kecantikan, konsultasi rutin dengan dokter kecantikan, membeli paket skincare sampai rela menyisihkan gaji bulanan untuk perawatan. Hasilnya tidak mengecewakan, kulit putih mulus bak pualam. Tapi ada hal yang mereka harus korbankan : begitu sudah tersentuh perawatan salon, tidak boleh sembarangan keluar ruangan apalagi di kala sinar matahari lagi terik-teriknya.

Sebenarnya awet muda itu tidak identik dengan wajah seputih pualam, karena secara gen ada keluarga yang warna kulitnya sawo matang, kuning lansat, hitam atau putih. Sebagai orang Asia Tenggara, apalagi di negeri tropis, maka sebagian besar orangnya berkulit sawo matang. Orang Eropa justru menyukai kulit seperti itu, mereka bahkan ingin memiliki kulit seperti itu hingga dibela-belain berjemur di pantai untuk tanning.

Lalu resep rahasia apa saja yang membuat Anda tetap awet muda dan wajahnya tetap cerah merona?

Gen atau keturunan

Tidak bisa disangkal bahwa faktor ini memang menjadi hal utama yang tidak bisa dibantah bahwa kalau Anda memiliki ibu atau ayah yang awet muda maka Anda berpeluang besar untuk awet muda juga. Pernah lihat orang yang “boros muka” ? itu istilah untuk orang yang usianya masih muda tapi mukanya sudah tua. Sebaliknya, ada orang yang usianya sudah tua tapi masih tetap awet imut.

Tetapi jangan sampai faktor gen ini menjadi  alasan untuk kita menjadi malas lalu menyerah menganggap sudah nasib bermuka tua. Ganti diksi muka tua menjadi muka dewasa, dengan begitu ada dorongan positif untuk menjalani hidup lebih bersemangat sehingga tetap produktif dan sehat.

Lingkungan

Hidup di lingkungan yang damai dan jauh dari konflik memberi dampak pada suasana hati. Hidup penuh kehangatan, saling tolong menolong  akan membuat Anda tenang, yang akan mempengaruhi kesehatan mental. Ketenangan hati dan kehangatan sosial lingkungan akan memberi dampak pada kesehatan fisik  Anda. Jika Kesehatan mental dan kesehatan fisik terjaga dijamin akan awet muda.

Terkadang tidak bisa memilih tinggal di lingkungan seperti apa. Llingkungan yang mudah tersulut konflik horizontal sebaiknya dihindari, tetapi jika terpaksa tinggal di lingkungan seperti itu maka harus pandai membawa diri dan menjauhi berteman dengan orang-orang yang menyukai konflik. Jika memiliki teman sifatnya terbatas saja.

Asupan Makan dan Minum

Banyak penelitian membuktikan bahwa makanan dan minuman sangat berpengaruh terhadap kemudaan seseorang. Negara Jepang terkenal memiliki jumlah penduduk yang sangat tua dan masih sehat. Salah satunya karena dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sembarangan. Orang Jepang lebih menyukai mengasup makanan yang masih segar, alami, lebih mementingkan mutu makanan daripada jumlahnya.

Makanan yang terlalu manis dan terlalu asin tidak bagus untuk tubuh. Demikian juga makanan yang berasal dari proses pengolahan yang sangat panjang, telah kehilangan zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh. Makaanan yang kaya lemak trans atau lemak jenuh juga mempengaruhi percepatan penuan sel-sel jaringan tubuh.

Emosi

Lebih baik memiliki banyak saudara daripada banyak musuh adalah semboyan positif untuk orang yang ingin awet muda. Orang yang mudah marah menggunakan otot-ototnya lebih banyak. Lihat saja ekspresi orang sedang marah, muka memerah, detak jantung lebih keras dan cepat, nafas tersengal, kulit muka memerah, suhu tubuh serasa  panas dingin tidak karuan. Belum lagi kalau keluar kata-kata dengan intonasi yang keras, bahkan otot perut pun jadi ikut-ikutan tersengal. Maka tidak heran kalau orang yang gampang tersulut emosi biasanya mukanya cepat tua.

Memiliki Jiwa spiritualitas yang Dalam

Spiritualitas adalah perspektif yang mendalam tentang suasana kebatinan, kepekaan rasa, kerendahan hati untuk memahami diri bahwa dia bukanlah apa-apa dan siapa-siapa. Bukan rasa sombong yang ditonjolkan atas setiap keberhasilan, bukan pula rasa rendah diri yang dijadikan alasan atas setiap kegagalan.

Orang yang memiliki spiritualitas yang dalam tidak akan khawatir dan takut. Dia menyadari untuk mau mawas diri, instropeksi diri, mengevaluasi diri dan memperbaiki diri sepanjang hayat. Pantang untuk menyalahkan orang lain atas segala kegagalannya, dan menyadari kalau kegagalan hanyalah riak kecil di tengah deru angin di Samudra luas.